Manokwari memiliki potensi pariwisata yang menarik. Keindahan alamnya termasuk pantai-pantai yang eksotis, air terjun yang indah, dan hutan-hutan tropis yang mengagumkan. Pemandangan bawah lautnya juga luar biasa, menjadikannya surga bagi penyelam. Budaya suku asli Papua yang kaya memberikan pengalaman budaya yang unik. Festival budaya dan seni tradisional dapat menarik wisatawan. Pelabuhan alami Manokwari mendukung wisata kapal pesiar. Namun, perkembangan infrastruktur, akomodasi, dan promosi pariwisata perlu ditingkatkan. Dengan pengelolaan yang baik, Manokwari bisa menjadi tujuan wisata unggulan di Indonesia Timur, memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal sambil menjaga kelestarian alam dan budaya.
Manokwari memiliki potensi yang signifikan dalam berbagai bidang. Secara geografis, kota ini memiliki pelabuhan alami yang dapat mendukung sektor perdagangan dan transportasi. Potensi wisata juga besar, dengan keindahan alam dan budaya suku asli Papua yang kaya. Sumber daya alam seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan memberikan peluang ekonomi. Peningkatan infrastruktur dan pendidikan dapat mendorong pengembangan sumber daya manusia dan industri. Manokwari juga memiliki nilai strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Dengan dukungan pemerintah dan investasi yang tepat, Manokwari dapat berkembang menjadi pusat ekonomi, pendidikan, dan budaya yang lebih maju di wilayah Papua Barat.
Manokwari merupakan kota pemerintahan tertua di tanah Papua, ditandai dengan pelantikan J.J. Van Oosterszee sebagai Controleer Afdeling Noord Nieuw Guinea yang berkedudukan di Manokwari oleh Residen Ternate, Van Horst atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tanggal 8 November 1898.